Di balik Kota Sumedang yang banyak di katakan "Kota letik" tetapi Sumedang memiliki Objek wisata yang tidak kalah indah nya dengan kota-kota lainya.diantara nya Kampung Toga,Citengah,,Cipantenen,Cibinbin,Gunung Tampomas,Nangorak,dan masih banyak lagi,itulah tempat yang banyak di kunjungi orang Sumedang,maupun luar Sumedang,
Kampung Toga (Sumedang)
Kampung Toga (Sumedang)
Sesuai hasil pertimbangan dan pengamatan lapangan, maka ditemukanlah areal lahan Desa seluas 16.25 Ha di Desa Sukajaya Kecamatan Sumedang Selatan yang lokasinya hanya 2 km dari Pemda Sumedang dengan kondisi tanah tandus, gersang, sedikit pepohonan dan kekurangan sarana/prasarana baik jalan, air maupun listrik serta belum dimanfaatkan areal perbukitan secara optimal sebagai penghubung antara dusun di desa tersebut.
Dengan Kesepakatan Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan dan PEMDA Sumedang serta ijin dari Pemda Propinsi Jawa Barat maka lahan tersebut di ruslag dengan Sawah Produktif dan penggantian lainnya yang bermanfaat bagi Desa dan masyarakat, maka dimulailah rencana pengembangan Kawasan Wisata tersebut dengan terlebih dahulu mengadakan survey dan studi banding ke daerah sekitar yang didukung penuh oleh Pemda Sumedang.
Konsep awal pengembangan kawasan wisata tersebut disesuaikan dengan kondisi dan lokasi kota Sumedang yang bernuansa pegunungan atau kembali ke alam. Dengan konsep tersebut maka dipersiapkan lahan yang tidak terlalu mengganggu kontur dan karakter tanah sehingga dibiarkan sesuai dengan kondisi alamnya.
Nama yang dipakai untuk kawasan wisata itu juga disesuaikan dengan situasi yang ada di kawasan wisata tersebut, yaitu Kawasan Wisata KAMPUNG TOGA yang berasal dari kata KAMPUNG Tanaman Obat KeluarGA atau apotik hidup, maka mulai ditanam berbagai tumbuh tumbuhan tanaman obat obatan dan berbagai pohon tanaman keras dengan ciri khas pohon Jambe, bersamaan dengan itu dibangun pula sarana dan prasarana yang dibutuhkan, penataan lahan terutama jalan utama masuk ke lokasi sepanjang 2 km, pengadaan air sepanjang 8 km yang selain untuk kebutuhan Kampung Toga juga dapat dinikmati air bersih oleh 400 kepala keluarga di Dusun Pabuaran, Genteng, Kukulu, Cipari, Cihantap, Haur Lawang, Kubang, Desa Sukajaya serta fasilitas listrik.
Lokasi
Lokasi KAMPUNG TOGA sekitar 2 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Sumedang, dengan ketinggian 650 DPL koordinat S 06.52.35.1, E 107.54.34.5 dengan nuansa perbukitan yang asri dan pemandangan kota Sumedang serta hamparan sawah dan sungai yang dapat dinikmati dengan wisata dirgantara yaitu Paralayang dan gantole.
Alamat Kampung Toga :
Jl. Makam Cut Nyak Dien Gn Puyuh Desa Sukajaya- Sumedang Selatan, Jawa Barat
Telp/Fax (0265)206567
Jl. Makam Cut Nyak Dien Gn Puyuh Desa Sukajaya- Sumedang Selatan, Jawa Barat
Telp/Fax (0265)206567
Fasilitas
Setelah sembilan tahun dikembangkan mulai tahun 1997 sampai dengan tahun 2006 kawasan wisata KAMPUNG TOGA sudah tersedia berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk para pengunjung, bahkan uasan lahan sudah mencapai 32 Ha.
Motto yang dipakai adalah ONE STOP ADVENTURE, dengan motto tersebut para pengunjung akan menikmati kegiatan beraneka ragam, baik kegiatan di udara, darat maupun air.
Di udara menikmati olah raga dirgantara berupa PARALAYANG dan GANTOLE baik untuk pendidikan maupun untuk rekreasi udara, telah disiapkan Trainner yang berlisensi untuk para siswa yang akan megikuti pendidikan dan Master Thundem untuk penumpang yang sekedar menikmati indahnya panorama KAMPUNG TOGA di udara.
Di darat berupa rekreasi keluarga dengan menikmati suasana alam pegunungan, jalan-jalan dengan suasana pedesaan, naik sepeda gunung, untuk kegiatan Outbound lengkap dengan segala fasilitas dan permainannya, tersedia aneka makanan dan minuman ala Parahyangan, disajikan di saung lesehan dan restoran yang bernuansa alam terbuka, diiringi musik sunda terasa menikmati alam yang sebenarnya, panorama sawah yang terbentang luas, pegunungan yang hijau dan arsitektur bangunan yang mempunyai ciri khas panggung, kayu dan batu, tertata apik diantara perbukitan.
Di air ada kegiatan Raffting (Arung Jeram), Kolam Renang dewasa dan anak-anak dengan nuansa pegunungan serta pemancingan di danau buatan diatas bukit paling tinggi, atau sekedar mancing keluarga diatas perahu.
Kebun Teh Citengah (Sumedang)
Lagi liburan di Sumedang dan ingin jalan-jalan ke perkebunan teh?? Pasti banyak orang yang akan langsung berpikir tentang kawasan wisata Puncak di Bogor. Bagi urang Sumedang ataupun wisatawan yang sedang berlibur, sebetulnya tidak perlu jauh-jauh harus menuju kawasan wisata Puncak yang selalu penuh dan macet disaat liburan atau weekend, sejak dulu Sumedang sudah punya kawasan perkebunan teh namanya Margawindu yang terletak di kawasan perbukitan Desa Citengah, kecamatan Sumedang Selatan.
Karena (mungkin) tidak dan belum sekomersil kawasan perkebunan teh di Puncak, pengunjung diuntungkan dengan suasana yang jauh lebih asri dan alami disini. Bisa dikatakan juga bahwa belum menjadi orang Sumedang jika belum pernah berkunjung ke perkebunan teh Margawindu. Perjalanan menuju daerah tujuan wisata Margawindu ini dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30 - 45 menit dengan menggunakan motor ataupun mobil. Namun sangat disayangkan ketika beberapa waktu lalu penulis pergi berkunjung kesini, kondisi jalan dalam keadaan sangat rusak. Semoga kedepannya akan ada tindak lanjut serius dari pihak pemerintah Sumedang, khususnya dinas pariwisata.
Sesampainya di perkebunan teh, udara yang segar telah menyambut pengunjung agar mau berlama-lama disana. Barisan bukit-bukit yang ditumbuhi hijaunya pohon teh menjadi pemandangan yang memanjakan mata pengunjung, yang mungkin sudah bosan dengan rutinitas di perkotaan. Menurut masyarakat sekitar, di perkebunan teh Margawindu ini dulunya terdapat rumah orang Belanda. Hal itu terbukti dari ditemukannya fondasi rumah, tegel, dan sisa-sisa bata yang antik.
Sayangnya sekarang jumlah pengunjung yang berkunjung ke perkebunan teh Margawindu mulai mengalami penurunan. Menurut beberapa orang yang mempunyai warung makanan disana, penurunan pengunjung ini (mungkin) akibat dari kurangnya perawatan yang baik terhadap perkebunan teh sekitar juga kondisi jalan menuju lokasi. Semenjak perusahaan swasta yang menyewa perkebunan Margawindu tidak lagi memperpanjang sewanya, kondisi perkebunan menjadi kurang terawat. Kini, perkebunan tersebut dimanfaatkan dan dirawat oleh masyarakat sekitar menggunakan peralatan tradisional dan seadanya.
Cipantenen (Sumedang)
Cipanteneun merupakan sumber mata air yang berada di desa Licin, Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat. Airnya berasal dari gunung atau bukit Cipanteneun. Merupakan tempat wisata dan digunakan pula untuk perkemahan.
Wana Wisata Cipanteneun salah satu obyek wisata dibawah pengelolaan Perum Perhutani KPH Sumedang, BKPH Tampomas, berada pada kawasan hutan seluas ± 3.00 Ha yang termasuk kedalam wilayah administratif Desa Licin Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang.
Potensi sumberdaya hutan berupa vegetasi pepohonan yang didominasi pohon pinus dan rimba campur serta sumber air yang kemudian ditata menjadi kolam renang sebanyak dua buah merupakan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung, selain itu pengunjung bisa menikmati keindahan dan udara segar pegunungan.
a. Fasilitas :
- Kolam renang ( kedalaman 1 – 2 meter )
- Sarana bermain anak
- Tempat duduk keluarga
- MCK
- Sarana parkir kendaraan.
b. Aksesibilitas :
Letak Wana Wisata Cipanteneun yang strategis, berada didekat pemukiman masyarakat Desa Licin Kec. Cimalaka dengan jarak yang dekat ± 1 Km dari pusat pemerintahan Kecamatan Cimalaka dan ± 5 Km pusat kota Kabupaten Sumedang dengan akses jalan bisa dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Cibinbin (Sumedang)
Kawasan Cibingbin terletak di desa Citengah ± 7 km dari pusat kota Sumedang. Secara fisik, kondisi bentukan kawasan Cibingbin pada umumnya berbukit dan daratan. Hal ini berpengaruh pada atraksi-atraksi yang ada di kawasan Cibingbin seperti : air terjun / curug, perkebunan serta makam-makam. Di kawasan Cibingbin terdapat keajaiban alam, kawasan hutan tropis ini memiliki keunikan karena banyaknya curug sehingga dijuluki “ The Seven Wonder Of Cibingbin Water Falls “. Disamping itu Cibingbin memiliki perkebunan teh yang sangat indah.
Fasilitas
- Restourant
- Cafe
- Saung
- Kolam Renang
Gunung Tampomas ( Sumedang)
Gunung Tampomas berada di utara wilayah Kabupaten Sumedang. Secara administratif, kawasan Tampomas berada di tiga kecamatan, yaitu Buahdua, Conggeang, Paseh, Cimalaka dan Tanjungkerta. Luas area Taman Wisata Alam Gunung Tampomas adalah 1.250 hektar[1].
[sunting]Potensi Alam
[sunting]Flora dan Fauna
Kawasan Hutan Gunung Tampomas termasuk dalam tipe hutan hujan pegunungan dengan keanekaragaman flora dan fauna. Tumbuhan yang mendominasi kawan ini adalah jamuju, rasamala dan saninten. Sedang jenis hewan yang liar dan banyak ditemui adalah kancil, lutung, babi hutan dan beberapa jenisburung.
[sunting]Puncak Tampomas
Puncak Gunung Tampomas (penduduk setempat menyebutnya Sangiang Taraje) adalah sebuah lahan luas setinggi 1684 mdpl seluas 1 hektar yang berada di ujung paling atas Gunung Tampomas. Lokasi ini memiliki estetika tinggi karena dari tempat ini wisatawan dapat menikmati pemandangan indah ke arah Kota Sumedang dan sekitarnya. Adanya lubang-lubang kawah dan batu-batu besar berwarna hitam manambah kekayaan imajinasi bagi yang melihatnya.
Sekitar 200 meter ke arah utara dari puncak Sangiang Taraje, terdapat makam keramat yang dikenal dengan nama Pasarean. Menurut kisah, tempat tersebut adalah petilasan dari Prabu Siliwangi dan Dalam Samaji pada masa kerajaan Pajajaran Lama.
Untuk mencapai kawasan puncak Tampomas, ada beberapa jalur (pos) pendakian. Diantara jalur yang sering digunakan oleh pendaki adalah jalur Narimbang, Cibeureum dan Buahdua. Di pos pendakian Narimbang terdapat mata air dan curug Ciputrawangi yang terkenal
Kebun Stowberry Nangorak (Sumedang)
Tempat wisata yang menjanjikan kedekatan dengan alam semakin semarak. Banyak yang menyajikan dengan ke-khas-an masing-masing. Ada yang mengajak pengunjungnya menikmati kedekatan dengan sapi, maksudnya pengunjung diberi kesempatan membelai sapi plus kesempatan belajar memerah susu dari si sapi, asik juga. Ada yang khusus menyajikan kemewahan ber-strawberry-ria. Disini pengunjung langsung berinteraksi dengan sang tanaman, memetik dan menikmati buah strawberry langsung dari pohonnya. Ada juga tempat yang mengijinkan pengunjung untuk pesta duren gratis, dengan syarat tidak boleh ada yang dibawa keluar wilayah wisata tersebut. Dan lain-lain, dan lain-lain, dan lain-lain, yang tentunya sangat positif jika dilihat dari tujuannya yaitu (antara lain) mendekatkan kita ke alam, menikmatinya sambil ikut serta aktif dalam kegiatan didalamnya. Aktif memerah susu, aktif memetik strawberry, aktif membelah duren, yang akan memberi nilai kenikmatan khusus bagi kita, apalagi kalau anak-anak kita pun dilibatkan.
Sumedang, di Jawa Barat, yang selama ini lebih terkenal dengan “Tahu Sumedang”-nya, juga mempunyai lokawisata alam (agro) yang gak kalah menariknya. Lokasi wisata agro ini terletak di Kampung Nangorak, sebelah selatan kota Sumedang, di ketinggian yang cukup untuk merasakan dinginnya udara sekaligus menawarkan beragam kegiatan alam selain menikmati pemandangan yang wow…
Bagaimana menuju lokawisata ini..?
Dari arah barat (Bandung), sekitar 500 meter sebelum alun-alun Sumedang, terdapat perempatan Palasari, dimana jika belok ke kiri akan menuju ke Terminal bus antarkota, dan pada kesempatan ini ambil arah ke kanan. Kondisi sebaliknya jika kita dari arah alaun-alun, maka sekitar 500 meter akan ditemui perempatan tersebut, dan ambil arah kiri. Ikuti jalan utama, dan ikuti tanda petunjuk ke arah Makam Pahlawan Naional Cut Nya’ Dhien. Arah ke lokawisata agro ini memang melewati makam yang juga dikenal sebagai Makam Gunung Puyuh ini. Setelah melewati makam, ikuti terus jalan utama, hingga sekitar 2,5 km akan ditemui percabangan jalan (pertigaan), ikuti arah jalan ke kanan. Jalan ini akan membawa kita langsung ke kawasan lokawisata agro tersebut. Total jarak dari jalan utama Sumedang sampai lokawisata ini sekitar 6 km. Bingung bingung deh… : ) Atau ya cara gampangnya minta tolong ojek yang biasa mangkal gak jauh dari Makam Gunung Puyuh untuk anterin ke lokasi.
Apa yang dapat dinikmati disana?
Lokawisata agro di kampung Nangorak ini lebih dikenal dengan nama KAS (berasal dari singkatan Kawasan Agroteknobisnis Sumedang). Terletak diketinggian antara 850 dan 1000 meter dpl, mempunyai medan (kondisi permukaan) yang menarik karena perbedaan ketinggian yang agak mencolok (berkontur rapat), tetapi mempunyai bidang yang cukup datar dibeberapa tempat.
Memasuki kawasan KAS, di kanan dan kiri jalan terdapat beragam tanaman pertanianyang sedang dikembangkan dari sisi benih dan pengolahan pabrik. Pabrik pengolahannya sendiri terletak di bagian timur dari KAS. Masuk semakin dalam, akan ditemui budidayaDomba Garut. Deretan kandang di sisi kanan jalan terbagi menjadi beberapa bagian. Ada kandang bagian penggemukan, ada juga kandang bagian pembiakan. Di sini reproduksi domba dilakukan dengan inseminasi buatan dan “laser puncture”.
Di sisi kiri dapat terlihat rumah kaca yang cukup luas. Di dalamnya ditanam Melon dengan pengairan sistem drip. Sedangkan di sekeliling rumah kaca terdapat kebun strawberry. Melon dan strawberry secara berkala siap dipanen, dan pengunjung dipersilakan menikmati proses panen tersebut dengan cara-cara yang dipandu oleh penjaga. Sedang dikembangkan juga tanaman berkhasiat obat dengan jumlah sekitar 250 jenis tanaman.
Sedikit mendaki dari daerah rumah kaca, akan ditemui gazebo, yaitu rumah atau pondok tanpa dinding tempat beristirahat. Pondok yang terbuat dari kayu ini dasarnya merupakan anyaman bambu dan berupa panggung dengan ketinggian sekitar 1 meter dari permukaan tanah. Sekitar 15 meter sebelah timur dari gazebo, kolam pemacingan (ikan patin) sudah menunggu. Ini khusus bagi penggemar pancing-memancing. Mau langsung bakar-bakar hasil pancingan juga bisa, alat-alat pemanggang ikan cukup komplit.
Jika kenikmatan dalam melakukan berbagai aktifitas di KAS tak cukup sehari, maka tersedia lahan bumi perkemahan di bagian selatan KAS. Di lahan ini, yang merupakan bagian tertinggi dari KAS, dapat dimanfaatkan sebagai tempat camping yang menantang. Lokasi yang berbatasan langsung dengan hutan asli (maksudnya: hutan primer) dan dikelilingi jurang/lembah yang cukup dalam akan memberi tantangan sendiri bagi petualang. Yang jelas, bagi penginap di tenda, harus sedia baju hangat yang cukup tebal dan patok tenda harus cukup handal, karena angin malam yang datang dari arah puncak gunung kenceng banget dan brrrrr…
Gak cukup menantang dengan istirahat di tenda dengan terpaan angin dari Gunung Puncakanjung, yang puncaknya berketinggian sekitar 1400 meter..? Di area perkemahan ini juga tersedia Rumah Pohon..! Wow… Ini tentunya lebih-lebih-lebih asik lagi…
Morfologi permukaan yang beragam dan mempunyai lokasi yang menantang menjadikan lokawisata ini tempat Paralayang yang ideal. Tempat “take off” yang baik dan mengarah ke lembah yang relatif bebas dari gangguan penerbangan, menjadikan KAS salah satu lokasi favorit penggemar Paralayang dari Jakarta, Bandung, dan beberapa kota lain.
Dari ketinggian Lokawisata agro KAS ini, saat malam hari, dapat dinikmati pemandangan kota Sumedang dengan beragam kerlip lelampuan jalan dan kendaraan. Dan dipagi hari,pemandangan Gunung Tampomas nun di utara Sumedang dapat juga dinikmati keindahannya, terutama saat awan mulai terbentuk dan mulai menutup puncak Tampomas…
Berikut adalah rincian dari wisata objek di Sumedang,